Think creatively. Think wild. Think out of the box. You have to be the leader. You have to be the innovator. (Imam Darto - Prambors Radio)
Itulah nasihat yang selalu saya ingat dari Imam Darto, penyiar radio Prambors FM sekaligus host
“The Comment” Net TV. Dari sekian banyak nasihat, hanya nasihat itulah
yang selalu mengiringi saya untuk terus maju dan berkembang sampai saat
ini. Sejak kelas 5 SD (2005), saya sering mendengarkan radio. Kala itu,
program yang setiap hari saya dengar adalah “Es Doger” yang dibawakan
oleh Ara, penyiar radio Elgangga 100,3 FM. Suaranya yang sexy dan
sedikit cerewet, membuat saya berpikir bahwa, “Penyiar ini pasti
orangnya cantik”. Kepandaiannya dalam berkomunikasi pun membuat saya
bertanya-tanya, “Kok dia pintar ngomong sih ? kenapa gak pernah
kehabisan bahan pembicaraan ya ?” Kala itu memang belum ada pikiran
untuk saya bisa menjadi seorang penyiar. Mengingat, saya masih kelas 5
SD. Fokus saya mendengarkan radio kala itu adalah karena musik. Ya, saya
suka dengan musik. Terlebih lagi, di tahun 2005 itu masih banyak lagu
karya musisi yang berkualitas.
Hari demi hari, tahun demi tahun pun
berjalan dengan cepat tanpa terasa. Mendengarkan suara sexy-nya Ara pun
masih menjadi kegiatan rutin yang saya lakukan. Saking rutinnya saya
mendengarkan radio, tanpa sengaja saya pun hafal dengan gayanya Ara
dalam membawakan program tersebut. Mulai dari opening sampai closing pun
bisa saya ikuti. Namun sayang, ketika saya duduk di bangku SMP
(2007-2010) dan SMA (2010-2013), suara Ara sudah jarang saya dengarkan.
Kesibukan akademik dan nonakademik yang memaksa saya jarang untuk
mendengar suaranya lagi.
Saat ini (2013), saya sudah menjadi
seorang mahasiswi. Entah mengapa, ada hasrat yang besar untuk kembali
mendengarkan radio. Semua itu dimulai dari sebuah jejaring sosial
“twitter”, di mana saat itu ada seorang penulis novel terkenal, Benazio
Rizki Putra a.k.a Benakribo yang menge-tweet, “Terkadang gue iri dengan
penyiar radio, mereka itu pandai berkomunikasi. Ngomong sendiri aja
pinter, apalagi rame-rame.”. Saya terdiam, merenungi kicauan Bena di
twitter. Sontak, saya teringat dengan memori 8 tahun yang lalu. Penyiar
radio. “Tapi gimana ? Apa gue bisa ? Gimana dengan kuliah gue ?” itu
yang saya pikirkan. Terlebih lagi, ada sebuah acara baru dari stasiun TV
baru, Net. Di mana, ada program “The Comment” dengan 2 host yang gak pernah kehabisan jokes, Danang dan Darto. Setelah saya check and recheck, ternyata
keduanya penyiar di salah satu radio tertua di Indonesia, Prambors.
“Oooh Goood, ternyata mereka penyiar!” ucap saya kala itu dengan nada
sedikit kesal.
Sejak saat itulah saya kembali
mendengarkan radio. Namun, bukan Elgangga yang saya dengar. Adalah “The
Dandees” bersama Danang dan Darto di Prambors yang telah membuat saya
berpaling dari Elgangga. Program mereka di “The Comment” Net TV pun
selalu saya tonton. Bukan karena asal nge-fans, tapi karena saya sedang
menelaah, “Apa sih yang mereka punya ?”. Saya gak mau hanya sekadar
menjadi pengikut. Saya juga gak mau menjadi yang diikuti. Saya hanya mau
mengorbankan seluruh tenaga, uang, dan pikiran, untuk bagaimana caranya
saya menjadi seorang yang sejajar dengan Imam Darto dan Dimas Danang.
Itu aja. “Bagaimana caranya ?” Itulah pekerjaan rumah yang harus saya
tuntaskan.
Seiring berjalannya waktu, saya terus meng-explore diri
saya untuk tidak monoton mendengarkan Prambors. Adalah I-Radio dan Trax
FM, yang membuat saya mengenal penyiar-penyiar yang ternyata memang
berbeda ciri khas, tetapi tetap pintar berkomunikasi. Ada Aldy dan Dery
dari Trax FM, ada juga Ojip Ismaputra, Leo Utomo, Nino Prabowo, Bona
Sardo, dan Indra Pratama dari I-Radio. Satu hal yang saya pelajari dari
mereka, “Hebat”. Hebat di sini bukan karena mereka pintar berkomunikasi,
tapi juga ternyata memiliki talenta lain, seperti MC , Voice Over Talent, dan beberapa diantaranya adalah penyanyi. Bona Sardo contohnya. Pasti kenal dong ? Yap, dia adalah Top 7 Indonesian Idol 2004. Selain Bona, ada juga Nino Prabowo yang belum lama ini tampil dalam opening Festival Film Indonesia 2013 bersama aktor Reza Rahadian.
Dari sekian banyak penyiar yang saya
ketahui, yang paling berkenan di hati saya adalah Ojip Ismaputra
(I-Radio). Kenapa ? karena dialah satu-satunya penyiar yang sering
berkomunikasi dengan saya lewat twitter. “Akang kasep”, begitulah saya
memanggilnya. Suatu kebanggaan tersendiri juga buat saya bisa bercanda
bersama dengan penyiar sekelas kang Ojip. Dan pada hari Jum’at, 20
Desember lalu, adalah sebuah hari yang sangat bersejarah buat saya,
karena saya bertemu dengan Ojip Ismaputra. Saya ulang ya, SAYA BERTEMU
DENGAN OJIP ISMAPUTRA. Suatu pertemuan yang memang sudah saya rencanakan
sebelumnya. Kala itu, I-Radio sedang mengadakan acara “Nidji Sabotase
I-Radio” off air selama 2 jam dengan Ojip Ismaputra sebagai MC-nya.
Acara tersebut diadakan di salah satu mal di Bekasi, dekat rumah saya.
Saya menyempatkan diri datang lebih awal ketimbang dia. Sambil menunggu
kedatangannya, seteguk Kratingdaeng cukup mampu menghilangkan rasa lelah
tubuh ini, saking terburu-burunya saya untuk bertemu dengannya. Ketika
ia datang, pertemuan pun terjadi, kami mengobrol, bercanda, dan berfoto
bersama dalam 1 meja. Ketika memulai pembicaraan, dengan nada sedikit
membanyol saya mengatakan, “Kok ganteng sih, kang ?”.
“Alhamdulillaaaaah”, ucapnya dengan logat yang ke-sunda-sunda-an. Oh
Tuhaaaan…. saya gak bisa tidur! Cinta sekali dengan jajaka Parahyangan
itu.
Terlepas dari si akang kasep, saya
justru semakin termotivasi untuk segera merealisasikan keinginan saya
menjadi seorang penyiar radio. Karena modalnya memang hanya suara. Kalau
suara kita menjual, bukan gak mungkin tawaran untuk jadi MC ataupun Voice Over Talent akan berdatangan.
Selain mendengarkan beberapa penyiar di radio yang berbeda, saya juga bergabung dalam sebuah group bagi siapapun yang ingin belajar menjadi penyiar. Dalam group tersebut, ada beberapa coach yang selalu memberikan tips ketika bersiaran, diantaranya Arie Dagienkz (Indika FM), Farhan (Delta FM), Aldy (Trax FM), Dery (Trax FM), Andari Agustien (Prambors), Imam Darto (Prambors), dan si ganteng Ojip Ismaputra (I-Radio). Seperti yang Anda lihat di awal tulisan saya, ada kutipan yang saya peroleh dari Imam Darto. Itulah nasihat real yang dia berikan kepada para anak asuhnya.
Well guys, seperti yang saya ucapkan tadi. Saya tidak mau hanya menjadi sekadar fans yang menghabiskan waktunya demi sang idola. Tapi saya mau mengorbankan seluruh tenaga, uang, dan pikiran, untuk bagaimana caranya saya menjadi seorang yang sejajar dengan para penyiar itu. Wahai studio siaran, tunggu saya di 2014 ya!
1 comment:
How to get to Flamingo Casino in Maricopa - JTM Hub
This is the 광명 출장샵 closest casino you'll get to Flamingo in Maricopa. Get 영천 출장안마 to Flamingo 충청남도 출장안마 Casino's casino and enjoy great food, 여수 출장마사지 exciting gaming, and enjoyable gaming 거제 출장안마
Post a Comment